Logam telah menjadi pilar utama yang menopang kehidupan modern. Material ini mendasari infrastruktur kritis, rantai pasok pertahanan, serta fondasi transisi energi bersih. Tanpa logam, tidak akan ada semikonduktor, peralatan militer, kecerdasan buatan, ataupun energi terbarukan.
Ancaman Kedaulatan Logam di Eropa
Saat ini, benua Eropa menghadapi tantangan besar yang paralel dengan krisis energi, di mana kedaulatan ekonomi, daya saing industri, dan keamanan mereka sangat bergantung pada akses terhadap mineral dan kemampuan untuk melebur serta memurnikannya.
Logam seperti germanium, galium, dan antimon, misalnya, sangat penting untuk aplikasi pertahanan dan teknologi tinggi. Menurut estimasi konsultan Cru Group, permintaan germanium di Uni Eropa diperkirakan akan meningkat 30 persen selama dekade berikutnya. Ironisnya, blok tersebut bergantung sepenuhnya pada impor untuk pasokan primernya. Logam-logam ini, yang seringkali diekstraksi sebagai produk sampingan dari logam dasar seperti seng dan aluminium, diproduksi dalam jumlah kecil namun vital dan sulit digantikan.
Tantangan ini diperburuk oleh ekonomi dunia yang semakin terfragmentasi. Asumsi bahwa pasar bebas akan selalu memberikan hasil yang optimal tidak lagi berlaku. Logam-logam ini kini memiliki “nilai keamanan nasional” yang nyata, sesuatu yang tidak dapat dinilai harganya oleh sektor swasta.
Kita telah menyaksikan bagaimana rare earths (logam tanah jarang) dijadikan senjata dalam ketegangan AS-Tiongkok, dan risiko yang sama ada pada logam kritis. Tiongkok kini mengendalikan sebagian besar kapasitas pemurnian dunia untuk logam industri utama. Mereka menyadari sifat strategis logam sejak dini dan berinvestasi besar-besaran untuk mengamankan pasokan.
Sebaliknya, Eropa belum membangun satu pun pabrik peleburan (smelter) baru sejak tahun 1990-an. Bahkan, hampir sepertiga dari smelter logam dasar mereka telah ditutup atau dikurangi produksinya dalam dekade terakhir. Satu-satunya peningkatan produksi terjadi pada tembaga, yang sebagian besar didorong oleh smelter Bor di Serbia, yang ironisnya dikendalikan oleh perusahaan Tiongkok.
Biaya Operasional dan Investasi Strategis
Alasan penutupan tersebut jelas: biaya energi yang terus-menerus tinggi dikombinasikan dengan biaya perawatan dan pemurnian yang rendah secara historis membuat hampir tidak ada smelter yang menguntungkan. Trafigura, melalui anak perusahaannya Nyrstar, telah menginvestasikan lebih dari 680 juta Euro di smelter Eropa sejak 2019, namun ada batasan kemampuan perusahaan swasta ketika menghadapi kerugian berkelanjutan.
Fasilitas-fasilitas ini adalah aset strategis. Diperlukan intervensi yang ditargetkan, seperti subsidi langsung, harga listrik yang kompetitif, dan biaya koneksi jaringan yang lebih rendah, untuk menarik modal swasta dan mendorong investasi baru. Diperkirakan diperlukan antara 75 miliar hingga 150 miliar Euro untuk memodernisasi seluruh armada peleburan di Eropa.
Fokus Domestik: Besi Beton Sebagai Fondasi Pembangunan
Sementara Eropa bergulat dengan pasokan logam berteknologi tinggi, di kancah domestik seperti Indonesia, fokus strategis juga tertuju pada material logam yang lebih mendasar namun tidak kalah pentingnya: besi beton.
Besi beton adalah salaha satu material utama yang digunakan untuk membuat struktur pada bangunan bertingkat. Material ini menjadi rangka utama fondasi karena kemampuannya menarik dan menahan gaya tekan. Kelebihannya tidak hanya itu; besi beton juga dikenal tahan terhadap air dan api, relatif mudah didapat, dan memiliki harga yang cukup terjangkau.
Selain itu, material ini bersifat fleksibel sehingga mudah dibentuk sesuai kebutuhan, mulai dari kolom, plat, balok, hingga kubah. Masa pakainya yang panjang dan kemudahan instalasi—yang bisa dilakukan oleh tenaga berkeahlian rendah—menjadikannya pilihan utama dalam konstruksi.
Memilih Jenis Besi Beton yang Tepat
Meskipun memiliki segudang kelebihan, memilih besi beton tidak bisa sembarangan. Konsumen diimbau untuk memilih jenis yang tepat dengan kualitas terbaik agar bangunan lebih kokoh dan awet. Penting untuk menghindari pembelian hanya karena embel-embel harga murah agar terhindar dari material yang tidak sesuai kebutuhan.
Di pasaran, terdapat dua jenis utama besi beton:
-
Besi Beton Ulir: Ini adalah baja tulangan yang memiliki sirip atau ulir melintang. Bagian ulir ini berfungsi meningkatkan daya lekat dan menahan gerakan membujur dari batang relatif terhadap beton. Teksturnya memang kurang lentur sehingga cukup sulit dipasang.
-
Besi Beton Polos: Jenis ini memiliki penampang bundar dengan permukaan rata tanpa sirip. Karena permukaannya yang mulus dan licin, material ini kurang memiliki daya ikat yang kuat dengan coran beton. Oleh karena itu, besi beton polos biasanya digunakan untuk membungkus dan mengikat beberapa batang besi ulir dalam satu konstruksi.
Pertimbangan Kualitas dan Harga Pasar
Saat berencana membangun atau merenovasi, mengetahui daftar harga besi beton per batang sangat diperlukan. Harga ini bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi, kualitas, spesifikasi, dan merek.
Faktor terpenting dalam pembelian adalah memastikan material tersebut memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini adalah jaminan utama untuk kualitas besi beton yang akan dibeli.
Meskipun harganya relatif murah, besi beton juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Menurut lansiran dari 99.co Indonesia, material ini sulit diaplikasikan pada tekstur tanah yang tidak begitu baik. Kualitasnya juga sangat tergantung pada pabrik pembuatnya, sehingga memilih produsen tepercaya menjadi krusial. Selain itu, biaya bekisting (cetakan) untuk pengecorannya seringkali tergolong mahal.
Berikut adalah gambaran daftar harga besi beton per batang yang ada di pasaran sebagai referensi:
Besi Beton Polos
-
KS SNI: 8 mm (Rp 43.500), 10 mm (Rp 67.500), 12 mm (Rp 103.000), 16 mm (Rp 177.500)
-
SRB SNI: 8 (Rp 35.000), 10 (Rp 55.000), 12 (Rp 78.000)
-
Tarik: 4 mm (Rp 13.000), 5 mm (Rp 15.000), 6 mm (Rp 22.000)
-
SPI BJKU: 8 (Rp 33.000), 10 (Rp 50.000), 12 (Rp 71.000)
-
MMS BJKU: 8 (Rp 28.000), 10 (Rp 42.900), 12 (Rp 58.500)
-
TJ SNI: 8 (Rp 38.000), 10 (Rp 58.000), 12 (Rp 82.000)
-
IBD SNI: 8 (Rp 40.000), 10 (Rp 61.000), 12 (Rp 87.000)
Besi Beton Ulir
-
SRB SNI: D13 (Rp 99.000), D16 (Rp 149.000)
-
TJ SNI: D10 (Rp 60.000), D13 (Rp 101.000)
-
IBD SNI: D13 (Rp 103.500), D16 (Rp 157.000), D19 (Rp 219.000)