Pergeseran menarik sedang terjadi di lanskap manufaktur chip global. Intel Foundry kini mulai memosisikan dirinya sebagai opsi yang jauh lebih agresif bagi perusahaan fabless, baik untuk segmen front-end maupun back-end. Kabar dari lapangan menyebutkan adanya lonjakan minat yang signifikan terhadap teknologi pengemasan canggih milik Intel, seperti EMIB dan Foveros. Namun, yang paling menyita perhatian adalah analisis terbaru dari GF Securities yang mengindikasikan bahwa teknologi proses 14A generasi berikutnya dari Intel mulai dilirik oleh pemain besar. Tidak main-main, nama NVIDIA dan AMD disebut-sebut berpotensi menjadi klien utama yang akan memanfaatkan node ini untuk jajaran CPU server generasi mendatang mereka.
Langkah ini tentu menjadi sorotan tajam, mengingat selama ini produk-produk andalan seperti seri EPYC dari AMD atau Grace dari NVIDIA sangat bergantung pada proses fabrikasi dari TSMC. GF Securities memprediksi integrasi teknologi 14A ini kemungkinan besar ditujukan untuk CPU server masa depan, atau bahkan untuk penawaran akselerator high-performance computing (HPC) yang memang sedang digenjot oleh NVIDIA guna menopang arsitektur komputasi mutakhir. Bagi Intel, minat eksternal ini bukan sekadar bisnis biasa, melainkan validasi krusial bagi divisi Foundry mereka.
Taruhan Besar pada Teknologi 14A dan Hukum Moore
Penting untuk dipahami bahwa teknologi 14A adalah pertaruhan terbesar Intel untuk memperpanjang napas Hukum Moore. Proses ini dirancang secara eksplisit dengan fokus pada pelanggan eksternal, menawarkan fitur-fitur teknis kelas atas seperti High-NA, RibbonFET 2, PowerDirect, dan Turbo Cells—teknologi fondasional yang dikembangkan dari basis node 18A. Fakta bahwa 14A akan menjadi salah satu chip paling canggih yang diproduksi langsung di tanah Amerika Serikat menjadi nilai tambah tersendiri, membuat perusahaan domestik seperti Apple, NVIDIA, dan AMD semakin condong untuk mengadopsinya.
Situasi ini sejalan dengan strategi agresif yang diterapkan di bawah kepemimpinan CEO Lip-Bu Tan, yang tampaknya mulai membuahkan hasil manis. Intel sendiri dalam laporan 10-Q sebelumnya pernah menyatakan secara gamblang bahwa keberlanjutan mereka dalam perlombaan Hukum Moore sangat bergantung pada penerimaan industri terhadap 14A. Dengan antrean pelanggan yang mulai terlihat, masa depan divisi ini tampak lebih cerah dari perkiraan sebelumnya.
Angin Segar Pasar Semikonduktor Menuju 2026
Di tengah persaingan teknologi manufaktur tersebut, performa pasar saham semikonduktor secara umum menunjukkan tren yang sangat positif. Sepanjang tahun 2025, sektor ini mencatatkan kinerja gemilang, terbukti dari kenaikan indeks Sektor Semikonduktor PHLX yang menyentuh angka 40%. Meskipun pasar sempat diwarnai volatilitas akibat kekhawatiran mengenai keberlanjutan belanja infrastruktur kecerdasan buatan (AI) dan pertanyaan seputar return on investment (ROI), permintaan chip yang kuat terbukti menjadi pendorong utama yang solid.
Optimisme ini diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2026. Organisasi Statistik Perdagangan Semikonduktor Dunia (WSTS) memproyeksikan lonjakan penjualan semikonduktor sebesar 26% pada tahun depan, mencapai angka fantastis $975 miliar. Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun ini yang berada di kisaran 22,5%. Tren positif ini tentu menjadi kabar baik bagi para pemain utama seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel, yang keduanya telah memberikan imbal hasil impresif bagi para pemegang sahamnya di tahun 2025.
Lonjakan Performa Finansial dan Dominasi AMD
Berbicara mengenai prospek investasi, AMD menunjukkan performa yang luar biasa solid. Hingga saat tulisan ini dibuat, saham AMD telah melonjak 72% sepanjang tahun 2025. Pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan melaju kencang, didorong oleh tingginya permintaan chip untuk komputer pribadi (PC), konsol gim, dan pusat data. Dalam tiga kuartal pertama tahun 2025 saja, pendapatan mereka naik 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih mengesankan lagi, laba bersih GAAP mereka melonjak drastis sekitar 244% menjadi $2,8 miliar.
Momentum ini diperkirakan akan semakin kuat memasuki tahun baru, didorong oleh proliferasi AI di sektor PC dan data center. AMD juga terus menggerogoti pangsa pasar CPU, baik di segmen PC maupun server. Menurut data Mercury Research, pangsa pasar CPU PC mereka naik 1,4 poin persentase menjadi 25,4% pada kuartal ketiga 2025. Sementara itu, di segmen server, lompatannya lebih signifikan lagi dengan kenaikan 3,6 poin menjadi 27,8%. Dengan fundamental yang kuat dan potensi adopsi teknologi manufaktur baru seperti Intel 14A di masa depan, dinamika persaingan di tahun 2026 dipastikan akan semakin menarik untuk disimak.