Bank Rakyat Indonesia (BRI) secara rutin memperbarui suku bunga depositonya, menjadikannya pilihan menarik bagi nasabah yang mencari imbal hasil lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Deposito menawarkan suku bunga tetap selama periode penyimpanan, yang berarti nilainya tidak akan berubah meskipun terjadi fluktuasi di pasar.
Pilihan jangka waktu untuk deposito bervariasi, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun, di mana setiap tenor seringkali menawarkan suku bunga yang berbeda. Persyaratan pembukaan deposito di BRI juga relatif mudah. Calon nasabah hanya perlu membawa KTP, memiliki rekening BRI, membayar biaya materai, dan melakukan setoran awal. Setoran minimum adalah Rp 10 juta untuk pembukaan melalui kantor cabang dan Rp 5 juta jika dilakukan secara online.
Simulasi Suku Bunga Deposito BRI
Berdasarkan simulasi di situs resmi BRI, suku bunga deposito saat ini berkisar antara 3 persen hingga 3,5 persen. Suku bunga ini berlaku sama untuk berbagai jumlah simpanan, baik itu Rp 10 juta, Rp 50 juta, maupun Rp 100 juta.
Rincian suku bunga berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
-
1 bulan: 3,25 persen
-
3 bulan: 3,5 persen
-
6 bulan: 3 persen
-
12 bulan: 3 persen
Ilustrasi Perhitungan Imbal Hasil
Sebagai gambaran, jika seorang nasabah menyimpan Rp 10 juta selama 6 bulan, bunga yang akan diperoleh adalah Rp 150.000. Untuk simpanan Rp 50 juta dalam jangka waktu yang sama, bunganya adalah Rp 750.000, dan untuk Rp 100 juta, imbal hasilnya mencapai Rp 1,5 juta.
Jika jangka waktu diperpanjang menjadi 1 tahun, simpanan Rp 10 juta akan menghasilkan bunga Rp 300.000, simpanan Rp 50 juta menghasilkan Rp 1,5 juta, dan simpanan Rp 100 juta akan mendapatkan bunga Rp 3 juta.
Bank of England Mempertahankan Suku Bunga
Sementara itu, di kancah global, Bank of England (BoE) pada hari Kamis memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utamanya di level 4%. Keputusan ini diambil di tengah situasi ekonomi yang menantang, di mana inflasi tetap tinggi meskipun ekonomi melemah dan pasar kerja mulai mendingin.
Langkah ini menghentikan pola pemotongan suku bunga seperempat poin yang telah dilakukan BoE setiap tiga bulan sejak Agustus 2024. Bank sentral Inggris tersebut terakhir kali menurunkan biaya pinjaman pada bulan Agustus lalu. Kebijakan ini menunjukkan divergensi dari Federal Reserve AS, karena bank sentral Inggris tersebut kini memperlambat laju pelonggaran moneternya, meskipun kemungkinan belum akan mengakhirinya sepenuhnya.